sanggauinformasi.com. Pasar smartphone global menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada kuartal ketiga tahun 2025. Menurut laporan terbaru Omdia, total pengiriman smartphone secara global mencapai 320,1 juta unit, naik 3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini terjadi setelah paruh pertama tahun 2025 mengalami stagnasi akibat berbagai tekanan ekonomi dan pasokan komponen yang terbatas.
Kenaikan tersebut didorong oleh koreksi inventori, peluncuran produk yang lebih awal untuk periode sekolah dan musim liburan, serta meningkatnya permintaan dari negara-negara berkembang di Asia dan Afrika. Di tengah momentum positif ini, Samsung berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dunia dengan pengiriman sekitar 60,6 juta unit, meningkat 6% secara tahunan.

Strategi dan Keberhasilan Samsung
Keberhasilan Samsung di Q3 2025 ditopang oleh dua pilar utama: inovasi di segmen premium dan daya saing kuat di kelas menengah ke bawah. Seri lipat terbaru Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 mencatat penjualan yang solid di pasar global, sementara model mid-range seperti Galaxy A07 dan A17 menunjukkan kinerja yang kuat di negara berkembang.
Kombinasi strategi inovasi dan penetrasi pasar yang luas membantu Samsung menjaga jarak dari pesaing utamanya, Apple, yang mengirimkan sekitar 56,5 juta unit di periode yang sama. Samsung juga memanfaatkan kekuatan rantai pasokannya untuk mengatasi kenaikan biaya komponen dan fluktuasi harga pasar global.
Pertumbuhan Didukung Negara Berkembang
Laporan Omdia menyoroti bahwa pertumbuhan signifikan berasal dari kawasan Afrika (naik 25% YoY) dan Asia-Pasifik (naik 5% YoY), sementara pasar besar seperti Tiongkok dan Amerika Utara justru mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran peta pertumbuhan industri smartphone ke arah ekonomi berkembang, di mana Samsung memiliki basis konsumen yang kuat berkat variasi produknya yang luas dan harga yang kompetitif.
Selain itu, peningkatan permintaan untuk ponsel lipat dan perangkat dengan teknologi AI terintegrasi menjadi tren baru yang dimanfaatkan Samsung untuk memperkuat citra inovatifnya.
Outlook dan Tantangan ke Depan
Meskipun pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, Omdia mencatat bahwa pertumbuhan bersifat terpolarisasi — hanya segmen ultra low-end (di bawah USD 100) dan premium (di atas USD 700) yang mengalami lonjakan signifikan, sementara segmen menengah masih tertekan. Samsung, dengan lini produk yang mencakup seluruh rentang harga tersebut, berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan tren ini.
Ke depan, tantangan utama tetap pada biaya komponen dan tekanan harga, namun kemampuan Samsung dalam mengelola rantai pasokan global serta inovasi produknya memberi peluang besar untuk mempertahankan dominasinya di pasar smartphone dunia.
Laporan Omdia Q3 2025 menegaskan bahwa Samsung tetap menjadi pemimpin industri smartphone global, berkat kombinasi inovasi produk, diversifikasi segmen, dan fokus pada pasar negara berkembang. Dengan pertumbuhan global yang mulai pulih, posisi Samsung di puncak tampak semakin kuat untuk menghadapi persaingan di tahun 2026.
Eksplorasi konten lain dari Sanggauinformasi.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
