Beginjan, 30 Nopember 2022, akhirnya PT Kirana Prima yang mengelola pabrik karet di Tayan Hilir menyerah, perusahaan ini diberitakan sejak tahun 2020 kekurangan bahan baku. Kekurangan ini tentu disebabkan beralihnya mata pencarian masyarakat yang semula menoreh karet kini menanam sawit untuk dipanen 1 kali per 2 minggu.
Banyak perbedaan kedua mata pencarian masyarakat Kalbar tersebut, karet ditoreh setiap hari tapi harganya murah, sedangkan sawit mahal tetapi hanya 1 kali dalam dua minggu panen. Kalau dipertimbangkan dari sudut manapun sawit lebih menguntungkan, kecuali perusahaan mau beli karet harga Rp 50.000/kilo pasti masyarakat semangat menoreh dan bahan baku getah akan tumpah ruah.
Kepala desa Beginjan Sutardi menghadiri undangan dari direktur operasional Perusahaan PT Kirana Prima Kurniati Purba untuk menyaksikan finalisasi pemberian hak dan kewajiban karyawan.
Sutardi sebagai kepala desa Beginjan ketika diwawacarai mengatakan “Hal ini dilakukan perusahaan karena tidak bisa beroperasi karena kekurangan bahan baku sehingga menurunkan omzet penjualan, tentu berkurangannya income sehingga tidak mampu menggaji karyawan yang tidak sibuk bekerja karena tidak ada karet yang diolah”
Pertemuan di ruang rapat di kantor PT KIRANA PRIMA Jl. Raya Tayan-Meliau KM.08 Dsn Padu, Ds Beginjan Kec. Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Hari Rabutanggal 30 Nopember 2022 dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai berlansung dengan baik dan sesuai perencanaan.
Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Content for your website https://zetds.seychellesyoga.com/info
Web Development Wizards https://zetds.seychellesyoga.com/info