Sekadau, Jumat, 31 Oktober 2025 – Kegiatan Pra Kongres Internasional Literasi Dayak I dan Dayak Book Fair berlangsung meriah dan sarat makna. Acara ini menghadirkan para cendekiawan dan tokoh Dayak dari berbagai daerah, di antaranya Bupati Sekadau Bapak Aron, S.H. (diwakili), Wakil Bupati Sanggau Ibu Susana Herpena, S.Sos., M.H., Direktur Dayak Research Center ITKK Bapak Masri Sareb Putra, M.A., Rektor ITKK Dr. Drs. Stefanus Masiun, S.H., M.E., serta Dr. Patrisia penulis buku dari Kuala Lumpur. dan peserta lainnya dari berbagai daerah termasuk bapak Clement Joys artis Dayak Sarawak yang mempersembahan lagu-lagu dari Sarawak.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari para pemimpin daerah dan akademisi, diikuti dengan peluncuran buku Kumpulan Cerpen Tembawang karya para penulis Dayak. Buku tersebut menjadi simbol penting dari semangat literasi dan pelestarian budaya etnik Dayak di tengah arus modernisasi. Dalam kesempatan itu, para penulis muda Dayak juga diberikan penghargaan atas kontribusinya dalam memperkaya khasanah sastra daerah.
Pra kongres ini menjadi ajang diskusi intelektual yang mendalam dengan menghadirkan berbagai sesi seminar, di antaranya “Sastra dan Karya Etnik Dayak dalam Lintasan Sejarah dan Komodifikasi Budaya” yang dibawakan oleh Bapak Jaya Ramba dan *lBapak Masri Sareb Putra, serta sesi “Monetisasi Puisi di Era Digital 4.0” oleh Paul Nanggan dan Alexander Mering. Diskusi-diskusi ini menyoroti bagaimana karya sastra Dayak dapat beradaptasi dan tetap eksis dalam dunia digital tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya.

Dalam momen Dayak Book Fair, Ketua DAD Kembayan, Bapak Thomas Onamidu, menyerahkan buku karyanya berjudul “DAYAK OBIH NENGEUH: Dahulu, Kini, dan Masa Depan” kepada Wakil Bupati Sanggau, Ibu Susana Herpena, sebagai simbol kolaborasi dan semangat bersama dalam menjaga warisan intelektual serta memperkuat identitas Dayak. Penyerahan buku ini menjadi salah satu highlight acara yang mengundang apresiasi dari para peserta.
Kegiatan yang juga diisi dengan peluncuran Lembaga Sastra Dayak ini diakhiri dengan pembentukan pengurus dan panitia pelaksana Kongres Internasional Literasi Dayak & Dayak Book Fair. Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran literasi, acara ini menandai langkah penting dalam memperkuat gerakan literasi dan kebudayaan Dayak menuju kancah internasional.
Tembawang bukan sekadar hutan adat, ia adalah ingatan kolektif, napas sejarah, dan sumber daya spiritual masyarakat Dayak. Kesadaran itulah yang melatarbelakangi digelarnya Lomba Menulis Cerpen Tembawang Kalimantan & Sarawak 2025, hasil kolaborasi Lembaga Sastra Dayak dan Lembaga Literasi Dayak, bekerja sama dengan berbagai pihak. Puluhan naskah yang masuk membuktikan satu hal: Tembawang masih hidup, berdenyut, dan menyulut imajinasi generasi baru.















Dari seleksi ketat dewan juri, terpilihlah karya-karya terbaik yang berhasil menorehkan kisah paling menggugah. Juara pertama diraih Clayton Anak Robert (Sarawak) dengan cerpen Pidara, juara kedua Maria Fransiska (Sanggau–Sekadau) dengan Doa Akar, dan juara ketiga Oktavianus Ngumbang (Sintang) dengan Madang Engkabang Rinda. Sementara itu, Juara Harapan diberikan kepada Agustinus Hertanto (Sanggau), Agustina (Pontianak), dan Ricky Setiawan Pabayo (Kubu Raya) yang masing-masing mengangkat kisah Tembawang dalam perspektif yang berbeda namun tetap berakar pada nilai-nilai kearifan lokal
susunan acara:
LAUNCHING BUKU TEMBAWANG DAN PRA-KONGRES INTERNASIONAL LITERASI & DAYAK BOOK FAIR
Acara penting yang menggabungkan peluncuran buku, penghargaan bagi penulis, dan sesi diskusi sastra, budaya, serta penelitian Dayak telah diselenggarakan, diikuti dengan Pra-Kongres Internasional Literasi & Dayak Book Fair
Sesi Pagi: Peluncuran Buku dan Penghargaan
Acara dibuka pada pukul 08.00 dengan sambutan dari MC dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Doa pembukaan dipimpin oleh Hendrikus Mangku, S.Ag., M.Phil.
Setelah pengantar dari Direktur Dayak Research Center ITKK, Masri Sareb Putra, M.A., sambutan resmi disampaikan oleh sejumlah tokoh penting.
- Sambutan dari Bupati Sekadau: Aron, S.H. (diwakili)
- Sambutan dan Launching Buku: Rektor ITKK, Dr. Drs. Stefanus Masiun, S.H., M.E., sekaligus meluncurkan buku Kumpulan Cerpen Tembawang
Momen puncak di sesi pagi adalah Penyerahan Hadiah kepada para pemenang lomba menulis Kumpulan Cerpen Tembawang, dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Acara penyerahan hadiah diikuti dengan sambutan dan ucapan selamat dari Wakil Bupati Sanggau, Ibu Susana Herpena, S.Sos., M.H., kepada para pemenang. Setelah itu, penulis buku, Clayton Robert, Maria Fransiska, dan Oktavianus Ngumbang berbagi kesan dan pesan. Sesi pagi diakhiri dengan coffee break.
Sesi Diskusi dan Peluncuran Lembaga Sastra
Sesi diskusi dibuka dengan moderator Pak Franscoes Mitter.
- Sesi 1 (10.00 – 10.35): Sastra dan Karya Etnik Dayak dalam Lintasan Sejarah dan Komodifikasi Budaya
- Narasumber: Jaya Ramba dan Masri Sareb Putra.
- Sesi 2 (10.35 – 11.15): Monetisasi Puisi di Era Digital 4.0
- Narasumber: Paul Nanggang dan Alexander Mering.
- Sesi 3 (11.15 – 11.50): Research dan Publikasi Dayak
- Narasumber: Dr. Patricia Ganing dan Tomi Paulus.
- Sesi ini diselingi dengan hiburan, yaitu Lagu (Clemens Joy) dan Baca Puisi (Paul Nanggang)
Diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang dipandu oleh moderator. Sebelum istirahat makan siang, dilaksanakan Launching Lembaga Sastra Dayak oleh Jaya Ramba, Alexander Mering, dan Paul Nanggang.
Sesi Siang: Pra-Kongres Internasional
Setelah istirahat makan siang (12.30 – 13.00), acara dilanjutkan dengan Pra-Kongres Internasional Literasi & Dayak Book Fair dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
Agenda utama Pra-Kongres adalah Pembentukan Pengurus dan Pemilihan Panitia Pelaksanaan Kongres Internasional Literasi & Dayak Book Fair, yang dipimpin oleh Masri Sareb Putra, M.A.
Acara ditutup pada pukul 15.00 – selesai dengan Doa Penutup.
Eksplorasi konten lain dari Sanggauinformasi.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
