Mongo Tapis, Simpang Atel, Desa Sejotang Kecamatan Tayan Hilir – Hari ini, Selasa 11 April 2023. Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di tengah-tengah masyarakat adat di daerah Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Peresmian rumah betang DAD Mongo Tapis oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si, merupakan sebuah momen penting yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat adat di kecamatan Tayan Hilir.
Awal mula ide pembangunan rumah betang Mongo Tapis ini, berasal dari ketua DAD Tayan Hilir periode sebelumnya, yaitu Acam, SE pada tahun 2014. Sehingga pada tahun 2016 Acam, SE langsung turun tangan dan memantau penggusuran lahan untuk pembangunan rumah betang ini.
Setelah berjuang selama beberapa tahun, akhirnya pada tahun 2023, pembangunan rumah betang Mongo Tapis selesai. Keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan tangan besi putra daerah yaitu Acam, SE dan dukungan dari pengurus DAD sebelumnya serta pengurus inti DAD Tayan Hilir saat ini (dibawah kepemimpinan Victorianus Yanto Laung), yang secara langsung memantau dan mengawasi pembangunan, yaitu ketua DAD Tayan Hilir yang baru, Victorianus Yanto Laung.
Rumah betang DAD Mongo Tapis memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi masyarakat adat di daerah Tayan Hilir. Sebagai salah satu bentuk hunian tradisional masyarakat Dayak jaman dahulu, rumah betang (Radak) merupakan tempat berkumpulnya keluarga besar, baik untuk acara keagamaan, budaya, maupun adat. Selain itu, rumah betang juga digunakan sebagai tempat mengadakan rapat atau ritual adat dan musyawarah masyarakat.
Dalam peresmian rumah betang DAD Mongo Tapis, Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat adat di daerah Tayan Hilir atas perjuangan mereka dalam melestarikan budaya dan adat istiadat. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung program-program yang bertujuan untuk memajukan masyarakat adat di daerah Tayan Hilir.
Sedangkan ketua DAD kabupaten Sanggau DR. Yohanes Ontot, M.Si mengatakan bahwa kehadiran rumah betang merupakan komitmen pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, karena rumah betang merupakan pusat budaya Dayak.
Sementara itu, Acam, SE, yang kini menjabat sebagai dewan pertimbangan pada struktur DAD Tayan Hilir, mengatakan bahwa rumah betang DAD Mongo Tapis akan menjadi pusat kegiatan dan kegiatan budaya masyarakat adat di daerah Tayan Hilir. Ia berharap rumah betang ini dapat menjadi tempat untuk mengembangkan budaya dan adat istiadat, sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan kebudayaan Dayak Tobag kepada masyarakat luar. Bapak Acam, SE juga berterima kasih kepada panitia dan DAD Tayan Hilir atas suksesnya penyelenggaraan acara yang sangat proporsional. Lanjutnya, “saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan DAD Tayan Hilir yang memberi penghargaan sebagai pemuda daerah yang berprestasi dibidang politik dan seni Budaya”
Sedangkan ketua DAD Tayan Hilir Victorianus Yanto Laung mengucapkan “Terima kasih kepada panitia, semua pihak yang terlibat, donatur dan kepada pihak-pihak yang mendukung peresmian Rumah Betang Mongo Tapis”.
Bapak Victorianus Yanto Laung sebagai ketua DAD Tayan Hilir juga menginformasikan bahwa ada sebanyak 30 putra-putri Dayak Tayan Hilir yang mendapat sertifikat penghargaan dari DAD Tayan Hilir, yaitu :
- Sosial Budaya: Masyarakat adat batu besi
- Adat istiadat: Aryanto, D. Dullanang Jones, Amen Ar, AFH Salim
- Religiositas: Lolon
- Politik: Acam, S.Sangkut
- Seni Budaya: Acam, Leonardus
- Pendidikan: Martinus Cion, Yulian
- Ekonomi: Kimtoi
“Peresmian rumah betang DAD Mongo Tapis merupakan sebuah momen bersejarah bagi masyarakat adat Dayak di daerah Tayan Hilir. Semoga dengan adanya rumah betang ini, kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Dayak di Tayan Hilir dapat terus dilestarikan dan dikembangkan” demikian tutup ketua DAD Tayan Hilir V. Yanto Laung.
Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.