Lompat ke konten

Penipuan AI Makin Canggih: Waspada Modus Barunya!

code projected over woman

Sanggauinformasi.com. Teknologi terus maju, tapi sayangnya, kemajuan ini juga dimanfaatkan penipu untuk beraksi. Tahun lalu, kita sudah sering dengar penipuan seperti deepfake (video palsu), kloning suara, atau phishing (penipuan email/pesan) yang pakai kecerdasan buatan (AI). Tapi, itu semua cuma permulaan.

Tahun ini, penipuan berbasis AI diprediksi akan makin gencar dan menyasar uang kita di berbagai tempat, mulai dari layanan keuangan digital (fintech) sampai rekening bank. Kenapa? Karena penjahat sekarang punya “senjata” baru yang jauh lebih canggih dan sulit dilacak.

Menurut Forbes, teknologi AI tidak hanya dipakai untuk hal-hal baik, tapi juga jadi alat utama bagi sindikat penipuan global.

Berikut adalah empat modus penipuan AI yang wajib kita waspadai:

1. Penipuan Email Bisnis (BEC) Pakai Deepfake & AI

Penipuan BEC ini makin canggih. Penjahat sekarang pakai AI untuk membuat video dan suara palsu yang sangat mirip aslinya. Contohnya, di Hong Kong, penipu menyamar jadi atasan lewat panggilan Zoom palsu. Mereka berhasil membuat karyawan mengirimkan uang hampir Rp 480 miliar!

Ironisnya, 53% akuntan di AS pernah jadi target penipuan serupa. Bahkan, 40% email penipuan BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

2. Chatbot Penipu Asmara

Penipuan asmara juga berkembang. Sekarang, bukan cuma manusia yang merayu, tapi juga ada chatbot AI otomatis yang jadi alat untuk menipu korbannya. Percakapan yang dihasilkan AI ini sangat natural, jadi korban akan sulit membedakan apakah mereka bicara dengan manusia atau bot.

Modus penipuan asmara ini sudah muncul di media sosial, bahkan pernah dibocorkan oleh pelaku kejahatan dari Nigeria dalam sebuah video.

3. “Pig Butchering” Massal Pakai AI

Penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis yang dikenal dengan istilah “pig butchering” (menggemukkan babi untuk disembelih atau Skema penipuan “potong babi” ini merupakan motode penipuan di dunia kripto (cryptocurrency), yang mana korban akan diberikan janji-janji manis (seperti keuntungan berkali-lipat) dari investasi kripto yang dilakukan) kini dilakukan secara massal dengan AI. Penipu menggunakan alat seperti “Instagram Automatic Fans” untuk mengirim pesan massal yang memancing korban, contohnya text pesannya: “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

Penipu juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar calon korban lebih percaya.

4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

Kasus pemerasan dengan video deepfake juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email ancaman berisi video palsu yang menampilkan wajah pejabat pemerintah. Mereka menuntut pembayaran mata uang kripto hingga puluhan ribu dolar.

Video palsu ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari platform seperti LinkedIn atau YouTube, lalu diolah menjadi konten deepfake yang memalukan (misalnya, video mesra). Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan menyebar luas dan menarget para eksekutif di seluruh dunia.


Penting: Selalu hati-hati dan waspada terhadap modus penipuan baru ini. Pastikan Anda melakukan verifikasi ganda jika ada permintaan mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan uang atau informasi pribadi.

Dalam era digital yang terus berkembang, keberadaan media online independen semakin penting untuk memberikan informasi yang terpercaya dan up-to-date. Salah satu platform yang berkontribusi memberikan informasi valid di Kabupaten Sanggau adalah SanggauInformasi.com. Media ini telah muncul sebagai sumber informasi yang memuat berita mengenai pejabat, politik, kepala desa, artis, tokoh masyarakat, serta informasi barang dan jasa.

Free counters!

Jam Dinas

Start online 2019 Sanggauinformasi2020.blogspot.com. PT Asia Compro International (Perseorangan).
Hosting By Hostinger.