Pantak adalah dokumentasi jaman dulu sebelum ada teknologi fotografi bagi masyarakat Dayak rumpun Kanayatn. Masyarakat adat membuat patung untuk mendokumentasikan orang yang berjasa atau pahlawan, maka orang-orang Dayak terutama rumpun Kanayatn banyak membuat patung untuk menghormati tokoh-tokoh atau pahlawannya, patung inilah yang disebut PANTAK.
Dalam foto ini, tergambar beberapa proses ritual ketika saya berkesempatan mengunjungi situs pantak yang ada di Desa Bagak, Kec. Menyuke, Kab. Landak. Nama situs Pantaknya adalah Pantak Nek Gasoh
Untuk diketahui, pantak umumnya terbuat dari kayu ulin, namun ada juga yang dipahat di sebuah batu berbentuk manusia lengkap dengan tangan dan kaki.
Pantak sendiri terdiri dari berbagai ukuran. Selain sebagai figurative dari tokoh, panglima, atau orang sakti jaman dahulu, Pantak juga dibuat sebagai batas kampung dan pelindung kampung diyakini sebagai penjaga kampung dari musuh atau wabah penaykit.
Saat ini keberadaan PANTAK semakin terancam sebab banyak dicuri untuk dijual atau dalam keadaan tidak terawat lagi oleh sebab itu perlu dijaga salah satu warisan budaya Dayak Kenayatn ini.
Setelah proses ritual tersebut selesai, di lanjutkan dengan makan bersama. Yang paling penting dalam semua proses tersebut, adalah budaya gotong dan kebersamaan dalam masyarakat. Hal-hal sederhana yang sangat pantas disyukuri.
Saya bangga menjadi orang Dayak. Angeline Fremalco, S.H.
Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.