Lompat ke konten

Gotong Royong Berlangsung Sukses: Kolaborasi PEMDES Hilir, Masyarakat, dan Pelajar SMK Negeri 1 Balai

  • oleh

Sanggauinformasi.com. Desa Hilir, Jumat, 28 November 2025. Gotong royong kembali menjadi bukti nyata kekuatan kebersamaan masyarakat Desa Hilir. Dalam suasana penuh semangat dan rasa tanggung jawab, kegiatan kerja bakti untuk perbaikan gorong-gorong di Jalan Poros Kabupaten (Jalan Bakung), tepat di depan SMK Negeri 1 Balai, berlangsung dengan sukses dan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Tak hanya perangkat desa dan lembaga desa, para ketua RT, pengurus adat, BUMDes, hingga para pelajar SMK Negeri 1 Balai ikut turun tangan demi kelancaran akses dan keselamatan bersama.

Kegiatan ini tidak muncul tanpa alasan. Sebelumnya, proses pemasangan gorong-gorong yang dilakukan pada kegiatan KOPDES kurang maksimal. Pemasangan yang dinilai terlalu dangkal serta minimnya perencanaan menyebabkan dua buah gorong-gorong yang baru dipasang retak dan pecah. Kerusakan tersebut berpotensi menghambat akses masyarakat sekaligus meningkatkan risiko kecelakaan, terlebih ruas jalan tersebut merupakan jalur utama yang ramai dilalui masyarakat setempat maupun pelajar.

Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Desa Hilir bergerak cepat. PEMDES berupaya menyediakan kembali dua buah gorong-gorong pengganti demi memastikan kualitas dan keamanan infrastruktur yang telah dibangun. Inisiatif ini kemudian dilanjutkan dengan keputusan untuk melaksanakan gotong royong tahap kedua berupa pengecoran jalan di bagian gorong-gorong yang telah diperbaiki. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat struktur, mencegah kerusakan berulang, serta memastikan umur teknis gorong-gorong dapat bertahan lebih lama.

Gotong Royong Sebagai Wujud Kepedulian Bersama

Gotong royong bukan sekadar aktivitas kerja bakti, tetapi merupakan budaya yang menyatukan masyarakat. Pada Jumat, 28 November 2025, tepat pukul 07.00 WIB, masyarakat Desa Hilir berkumpul di lokasi pekerjaan dengan penuh semangat. Meski hari itu merupakan hari aktif bekerja bagi sebagian orang, antusiasme terlihat dari banyaknya peserta yang hadir untuk memberikan waktu dan tenaga secara sukarela.

PEMDES Hilir sebelumnya sudah mengedarkan undangan terbuka, mengajak berbagai unsur masyarakat termasuk:

  • BPD Desa Hilir
  • Ketua RT Se-Desa Hilir
  • Pengurus Adat
  • Pengurus BUMDes
  • Masyarakat yang memiliki waktu luang

Keterlibatan banyak pihak ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap pembangunan desanya masih sangat tinggi. Kerja bersama bukan hanya mempercepat penyelesaian pekerjaan, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas umum. Ketika masyarakat ikut membangun, mereka juga akan ikut menjaga.

Kronologi Kerusakan Gorong-Gorong Sebelumnya

“Pada kegiatan KOPDES beberapa waktu sebelumnya, pihak SMK Negeri 1 Balai meminjamkan alat untuk membantu pemasangan gorong-gorong. Meski niat dan upaya sudah baik, proses pemasangan ternyata memiliki kekurangan teknis, terutama pada kedalaman dan penyusunan material di sekitarnya. Akibatnya, dua unit gorong-gorong yang baru dipasang mengalami keretakan dan pecah sebelum dapat berfungsi optimal” demikian keterangan kepala desa Hilir bapak Ashadi Cahyadi, S.Pd.

“Kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bersama. PEMDES menilai bahwa pembangunan infrastruktur, betapapun kecilnya, tetap perlu perencanaan matang dan pengawasan teknis yang baik. Kualitas pemasangan harus dipastikan agar tidak menimbulkan kerugian waktu, tenaga, dan biaya di kemudian hari. Oleh sebab itu, perbaikan dan proses pengecoran tahap kedua dilakukan dengan lebih terarah, melibatkan koordinasi yang lebih baik, dan pengawasan yang lebih ketat.” demikian tambahnya.

Pelaksanaan Gotong Royong: Sinergi Tanpa Batas

Pada hari pelaksanaan, suasana gotong royong tampak hidup. Peserta datang dengan membawa peralatan masing-masing, sesuai arahan panitia. Ada yang membawa cangkul, sekop, gerobak dorong, ember, hingga alat ukur. Sementara itu, bahan untuk pengecoran sudah dipersiapkan oleh PEMDES, termasuk semen, pasir, batu, dan air.

Kerja dimulai dengan membersihkan area sekitar gorong-gorong. Tanah yang tidak rata dirapikan, lalu dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan struktur gorong-gorong terpasang pada level yang benar. Setelah itu, barulah proses pengecoran dilakukan secara bergantian. Masyarakat bekerja membaur tanpa mengenal jabatan atau perbedaan usia. Para pelajar SMK Negeri 1 Balai pun terlihat aktif membantu—mulai dari mengangkut material hingga menuangkan adukan cor.

Kehadiran para pelajar memberikan warna tersendiri dalam kegiatan ini. Selain menjadi bentuk pendidikan karakter di luar kelas, keterlibatan mereka juga menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan desa. Pembelajaran semacam ini tidak hanya melatih keterampilan fisik, tetapi juga mengasah kepedulian sosial, kedisiplinan, dan rasa solidaritas.

Kolaborasi Pemerintah Desa dan Masyarakat

Pemerintah Desa Hilir mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap seluruh pihak yang terlibat. Perbaikan gorong-gorong ini bukan hanya tentang memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi lebih kepada membangun kembali kebersamaan masyarakat. Dengan hadirnya berbagai elemen desa, pekerjaan yang dianggap berat menjadi lebih mudah selesai.

PEMDES Hilir menegaskan bahwa kegiatan gotong royong akan terus digalakkan, terutama dalam pembangunan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat. Langkah ini sekaligus menghemat anggaran desa, sebab banyak pekerjaan dapat diselesaikan secara swadaya tanpa mengurangi kualitas hasil.

Selain itu, Pemerintah Desa juga menyampaikan bahwa evaluasi terhadap pemasangan gorong-gorong akan terus dilakukan, memastikan perencanaan ke depan lebih matang serta meminimalkan kesalahan teknis. Koordinasi antara perangkat desa, pihak sekolah, dan masyarakat akan diperkuat pada setiap agenda pembangunan.

Manfaat Pengecoran Tahap Kedua

Pengecoran gorong-gorong sesi kedua menjadi langkah penting untuk memperkuat struktur yang ada. Gorong-gorong yang telah diperbaiki diberi lapisan cor yang lebih kokoh guna menahan beban kendaraan yang melintas setiap hari. Tanpa pengecoran yang baik, struktur akan mudah mengalami tekanan dan retakan.

Selain itu, pengecoran juga memperbaiki permukaan jalan yang sebelumnya tidak rata, sehingga kendaraan dapat melintas dengan lebih nyaman dan aman. Kondisi drainase pun menjadi lebih lancar, mengurangi potensi banjir atau genangan air yang dapat menyebabkan kerusakan jalan dalam jangka panjang.

Dengan kerja bakti ini, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari hasil gotong royong mereka. Jalan yang baik bukan hanya mempermudah mobilisasi, tetapi juga membantu kegiatan ekonomi, pendidikan, dan aktivitas harian warga.

Suksesnya Gotong Royong: Cermin Budaya Desa

Kegiatan gotong royong pada 28 November 2025 ini menyimpan banyak pelajaran berharga. Pertama, kerja sama yang baik dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat dan efisien. Kedua, kolaborasi lintas generasi—dari perangkat desa hingga pelajar—menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap kemajuan desa terus hidup.

Gotong royong adalah identitas bangsa, dan di Desa Hilir nilai ini terus dijaga. Dengan memperbaiki gorong-gorong secara swadaya, masyarakat menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak sepenuhnya harus bergantung pada anggaran besar. Tenaga, kebersamaan, dan semangat bisa menjadi modal besar untuk membangun fasilitas umum yang berkualitas.

Melalui gotong royong sesi kedua ini, PEMDES Hilir bersama masyarakat berhasil menuntaskan pekerjaan penting demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Pemdes juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir, termasuk BPD, ketua RT, pengurus adat, BUMDes, dan para pelajar SMK Negeri 1 Balai yang memberikan kontribusi nyata.

Upaya bersama ini menjadi bukti bahwa ketika masyarakat bersatu, sebesar apa pun tantangan dapat diatasi. Semoga budaya gotong royong terus menjadi kekuatan utama dalam membangun Desa Hilir yang lebih maju, aman, dan sejahtera.


Eksplorasi konten lain dari Sanggauinformasi.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.