Lompat ke konten

Empara Dio: Kegiatan Adat Dayak Taba yang Meriah di Desa Sungai Jaman

Salam ADIL KA’ TALINO BACURAMIN KA’ SARUGA BASENGAT KA’ JUBATA. TUTUH NYAH TIOP, AKAL NYA’K MIDOP. UDIP KAK DUNIA BEBASA NGAN MENSIA BETABE KAK JUBATA.

Kegiatan adat Dayak Taba yang bertajuk “Empara Dio” berlangsung dengan penuh khidmat dan kebanggaan di Desa Sungai Jaman, Dusun Sungai Jaman, pada tanggal 1-3 Juni 2024. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Mantan Wakil Bupati Sanggau Dr. Yohanes Ontot, M.Si., Ketua DAD Tayan Hilir Yanto Laung, Anggota DPRD Kab. Sanggau Yulius Tehau, SP, Caleg terpilih Kancilkus, SP, Ferus Lee ketua koperasi, Egi perwwkilan dari kecamatan Tayan Hilir , Tokoh masyarakat adat bapak Aken, Kepala Desa Sungai Jaman Toni, serta tokoh masyarakat adat lainnya. Kehadiran para pejabat dan tokoh adat ini menambah semarak dan legitimasi acara adat yang sarat makna tersebut.

Makna dan Tujuan Acara Empara Dio

Empara Dio merupakan rangkaian kegiatan adat yang menandai penutupan masa nyapet sawa’k, sebuah tradisi penting bagi sub suku Dayak Taba, bagian dari sub Dayak Mali yang terdiri dari enam subsuku. Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan budaya dan kearifan lokal kepada masyarakat luas.

Tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, memperkuat identitas budaya, serta melestarikan nilai-nilai adat yang telah diwariskan secara turun temurun. Dengan menggelar acara ini, masyarakat Dayak Taba ingin menunjukkan bahwa budaya dan tradisi mereka tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Rangkaian Kegiatan Empara Dio

Acara Empara Dio dimulai dengan berbagai ritual adat yang dipimpin oleh tetua adat. Ritual ini melibatkan doa dan persembahan kepada Jubata (Sang Pencipta) sebagai bentuk syukur dan permohonan berkat bagi seluruh komunitas. Selain itu, berbagai pertunjukan seni tradisional seperti tarian dan musik khas Dayak Taba turut meramaikan acara.

Kesuksesan dan Dampak Positif

Acara Empara Dio tahun ini berlangsung dengan kondusif dan sukses besar, memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat adat Dayak pada umumnya. Keberhasilan acara ini tidak hanya dilihat dari lancarnya pelaksanaan, tetapi juga dari antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat, baik dari dalam maupun luar komunitas Dayak Taba.

Melalui acara ini, adat dan budaya Dayak Taba mendapatkan sorotan positif yang lebih luas. Hal Ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan warisan budaya mereka. Selain itu, acara ini juga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata lokal, dengan menarik minat wisatawan yang tertarik pada keunikan budaya Dayak.

Empara Dio bukan sekadar acara adat, tetapi juga simbol keberlanjutan budaya dan identitas Dayak Taba. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, acara ini berhasil menorehkan catatan positif dalam upaya pelestarian budaya lokal. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan dan dikembangkan, demi menjaga kekayaan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa Indonesia.

Salam kebersamaan dalam adat dan budaya,

ADIL KA’ TALINO BACURAMIN KA’ SARUGA BASENGAT KA’ JUBATA.


Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca