Saya sudah lama complain kepada pengelola pasar senggol Bodok/Pusat damai tentang sampah bulu ayam di kawasan Pasar senggol yang tidak dibuang sebelum Natal sampai tahun baru sehingga sudah berulat dan mengeluarkan bau yang tidak sedap atau menyengat.
Saya agak merasa malu menawarkan tamu datang Natalan dan merasa tidak nyaman ada yang Natalan ke rumah mencium aroma amoniak dari kotoran dan bulu ayam. Pedagang sayur yang dekat situ juga complain. Ada lepas tangan antara pengelola pasar senggol dan pihak desa ataupun pihak kecamatan !!!!!
Hanya satu saran saya, mohon pihak desa atau lembaga yg menangani retribusi sampah untuk MEREVISI dan MENAIKKAN Tarif retribusi untuk PENJUAL AYAM DAGING DI PASAR SENGGOL sehingga pekerja angkut sampah menerima upah yang layak berbanding dengan tugas yang berat.
Selain itu khusus HARI RAYA NATAL, TAHUN BARU DAN PASKAH kedepannya, agar pihak desa menarik RETRIBUSI KHUSUS tambahan kepada penjual ayam daging sehingga intersitas pengangkutan bulu ayam lebih diperbanyak. Penjual ayam mendapatkan untung yang besar dari bisnis ayam dan takkan mereka menolak membayar lebih.
Jangan hanya mau membawa UANG UNTUNG pulang ke rumah dan TAK MAU PEDULI dengan meninggalkan bau dan sampah karena alasan SUDAH MEMBAYAR RETRIBUSI SAMPAH. Semoga Pihak Desa dan Juga Kecamatan mengambil solusi yg tepat.
Whino : Pasar Senggol
Eksplorasi konten lain dari Sanggau Informasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.